Malut, Trisula.news – Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara (Malut) dari Fraksi Gerindra, Mislan Syarif, menyoroti belum optimalnya pengelolaan sektor kelautan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia meminta pemerintah provinsi segera memanfaatkan potensi laut secara maksimal dan terukur.
Menurut Mislan, Maluku Utara memiliki wilayah laut yang jauh lebih luas dibanding daratan. Namun selama ini, arah kebijakan PAD masih bertumpu pada sektor darat seperti pertambangan dan pertanian, sementara kekayaan laut belum tergarap serius.
“Wilayah laut kita sangat luas, tapi belum memberi kontribusi signifikan terhadap PAD. Ini peluang besar yang harus kita kelola dengan baik,” ujarnya, Jumat , (08/08).
Sebagai langkah awal, Mislan mengusulkan pembentukan Tim PAD Laut yang bertugas mengidentifikasi dan mengelola sumber daya kelautan secara legal dan berkelanjutan. Usulan ini telah disampaikan kepada Gubernur Sherly Tjoanda dan mendapat tanggapan positif.
Ia juga menyoroti maraknya kapal nelayan dari luar daerah yang menangkap ikan di perairan Malut tanpa menyandarkan hasilnya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) milik provinsi, sehingga potensi retribusi PAD hilang begitu saja.
Wilayah perbatasan seperti Morotai, Sula, dan Taliabu disebut menjadi titik rawan kebocoran PAD. Menurut Mislan, lemahnya pengawasan dan ketiadaan regulasi membuat kekayaan laut lebih banyak dimanfaatkan oleh pihak luar.
Selain sektor perikanan tangkap, Mislan juga menyoroti potensi budidaya lobster dan pengelolaan rompong yang belum dimonetisasi secara optimal. Ia menyebut sektor ini memiliki nilai tambah tinggi bagi ekonomi daerah.
“Kami di DPRD siap mendukung penuh langkah strategis Ibu Gubernur. Harapannya, kekayaan laut kita benar-benar menjadi sumber kesejahteraan rakyat Maluku Utara,” tutup Mislan.