Pati, Trisula.news – Kantor Polresta Pati diguncang oleh gelombang emosi pada Jumat (19/4/2025) pagi, saat Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, S.I.K., M.H., resmi dilepas untuk mengemban tugas baru sebagai Direktur Lalu Lintas Polda Kepulauan Riau.
Tradisi pedang pora, simbol penghormatan tertinggi dalam institusi Polri, menjadi saksi bisu perpisahan penuh makna antara sang mantan Kapolresta dengan keluarga besar Polresta Pati.
Acara yang dihadiri seluruh pejabat utama, personel aktif, PNS, dan purnawirawan Polri ini dibuka dengan prosesi pengalungan bunga serta penyerahan buket kepada Kombes Andhika dan sang istri. Suasana semakin mengharu biru ketika pasangan tersebut melangkah melewati gerbang pora, diiringi Kapolresta Pati yang baru, AKBP Jaka Wahyudi, beserta istri. Lantunan puisi yang menggema di pelataran markas turut memperdalam kesan pilu, membuat sang mantan Kapolresta dan istrinya nyaris tak kuasa menahan tetesan air mata.
“Saya sangat terharu harus berpisah dengan keluarga besar Polresta Pati. Ini bukan sekadar tugas, tapi bagian dari hidup saya,” ujar Kombes Andhika dengan suara bergetar, disambut decak haru ratusan personel yang hadir.
Setelah melewati gerbang simbolis, pasangan ini berpamitan satu per satu kepada personel yang berjejer rapi sepanjang jalan menuju pintu keluar. Sorot mata berkaca-kaca dan pelukan hangat mewarnai momen tersebut, mencerminkan kedekatan Andhika selama memimpin Polresta Pati. “Beliau selalu rendah hati dan dekat dengan kami. Kepergiannya terasa seperti kehilangan sosok sahabat,” ungkap salah satu anggota dengan suara lirih.
Dedikasi yang Menginspirasi, selama masa jabatannya, Kombes Andhika dikenal sebagai pemimpin yang visioner dan merakyat. Berbagai program inovatif di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat sukses ia gulirkan, termasuk peningkatan sinergi dengan warga setempat. Kedekatannya tidak hanya dengan personel, tetapi juga dengan media.
“Setiap kali kami membutuhkan konfirmasi atau sekadar bersilaturahmi, beliau selalu ramah dan responsif,” tutur seorang jurnalis yang kerap meliput kinerjanya.
Doa dan harapan untuk tugas baru, sebagai penutup, tradisi pedang pora mengantarkan langkah terakhir Andhika sebagai Kapolresta Pati. Di depan gerbang markas, doa-doa mengalir dari seluruh keluarga besar Polresta.
“Semoga Bapak sukses di Kepri. Jangan lupakan kami yang di sini,” ucap seorang anggota sambil tersenyum getir.
Kombes Andhika pun berpesan, “Jaga semangat pengabdian ini. Pati akan selalu di hati saya.”
Dengan langkah tegas namun berat, ia meninggalkan jejak kepemimpinan yang dikenang sebagai teladan, sederhana, humanis, dan berintegritas.
(Arif)